PROSES BERDIRINYA
F FBLP
(federasi forum buruh lintas pabrik)
FBLP (Forum Buruh Lintas Pabrik) digagas oleh beberapa kawan yang
berkomitment untuk terus menerus bergerak melakukan pengorganisiran buruh
karena sampai dengan hari ini penindasan buruh terus menjadi-jadi, terbukti
dengan maraknya sistem kerja kontrak yang terus merebak dimana-mana, PHK massal
dan semena-mena, intimidasi, union busting, dan lain-lain.
Bergerak dari Tahun 2009 bulan Mei, upaya pengorganisiran buruh dimulai
dengan mengorganisir beberapa kontak yang bekerja dari berbagai pabrik, atas
methode pengorganisiran dari berbagai macam pabrik itulah kemudian nama FBLP
dipilih. Dengan memulai Pendiskusian tentang problem-problem buruh dan upaya
mencari jalan keluar dari deretan problem buruh itu.
Aktifitas diskusi dari 1 kontrakan buruh ke kontrakan buruh yang lain terus
dilakukan sebagai upaya untuk terus menyadarkan akan persoalan-persolaan
ekonomisnya serta mencari jalan keluar politisnya.
Pengorganisiran awal FBLP adalah berbasis teritorial atau hunian, dengan
konteks pembangunan posko teritorial yang melibatkan buruh dari berbagai pabrik
dalam 1 teritorial tertentu.
Dalam perjalanannya FBLP mempunyai beberapa basis teritorial diantaranya
adalah teritorial Kopi Jenggot, teritorial Swadaya, teritorial Pancong,
teritorial Zat asam, teritorial DKI dan teritorial Kp. Kandang. Dengan
aktifitas diskusi, pelatihan, pemutaran film dan lain-lain terus menjadi agenda
ditiap-tiap teritorial sehingga pasokan kesadaran buruh terus bertambah.
Posko Pengorgnisiran ini efektif untuk menjangkau buruh dalam tahap-tahap
awal Pengenalan organisasi serikat buruh kepada buruh yang masih lemah
kesadaran dan keberanian untuk muncul legal di hadapan perusahaan. Karena
sebagaimana kita ketahui bahwa sistem kontrak telah menjadi bagian yang lekat
di setiap buruh saat ini.
Pasca megawati mengesahkan UUK 13/2003 yang melegalkan buruh kontrak (PKWT
– Pekerja Waktu Tertentu) sejak itu pula Pengusaha berbondong-bondong melakukan
berbagai macam upaya untuk menjadikan buruhnya sebagai buruh kontrak. Penutupan
pabrik semena-mena, PHK massal, intimidasi menjadi pola yang terus dijalankan
oleh pihak Pengusaha. Pemandangan saat ini adalah hari ini buruh bekerja di
pabrik A, 2 bulan kemudian bekerja di pabrik D dan seterusnya, sehingga
perlindungan buruh menjadi lemah dimata hukum.
Di tengah situasi buruh yang seperti itulah,kita semua sadar akan kebutuhan
alat perjuangan yang bisa menyatukan seluruh kekuatan kita untuk berjuang.
Oleh karena itu FBLP hadir ditengah-tengah buruh untuk memberikan jawaban
atas kondisi buruh itu.
Dari pengorganisiran teritorial itulah maka kadar keberanian dan eksistensi
untuk muncul berhadap-hadapan di depan Pengusaha, karena biar bagaimanapun
konteks perjuangan kita pasti harus dihubungkan dengan pihak perusahaan dimana
buruh itu bekerja, karena dari sanalah sumber penindasan kerja di pabrik.
Dari Pengorganisiran di teritorial maka FBLP bergerak melakukan
pengorganisiran pabrik sebagai tahap awal untuk membangun Serikat Buruh di
pabrik sebagai alat perjuangan.Sejak saat itu pula FBLP sering mengupayakan
ajang-ajang massal untuk mendiskusikan dan membedah satu kasus atau isu
tertentu, methode ini berlanjut dijalankan FBLP sampai sekarang.
Beberapa ajang massal yang telah dilakukan oleh FBLP diantaranya adalah :
- Seminar tentang AC – FTA
- Dialog Publik tentang SKB 5 Menteri
- Dialog Publik tentang rencana Revisi UUK 13/2003
- Seminar tentang hak-hak Reproduksi Perempuan
- Dialog Publik tentang Bedah Kasus Pelanggaran normatif di KBN
Pemogokan KBN tanggal 25 Nopember dan 3 Desember adalah Tonggak sejarah
terbukanya wacana di buruh tentang taktik dan methode berjuang serta alat
perjuanganya. Yaitu methode penggabungan kekuatan dari 1 pabrik ke pabrik yaang
lain. Kekuatan buruh inilah yang kemudian membuka pikiran di buruh tentang
methode Pemogokan atau menghentikan produksi.
Pemogokan 3 Desember di KBN Cakung, dimana FBLP mengambil kepemimpinan
utama di lapangan adalah bukti kongkrit konsistensi FBLP dalam membela buruh.
FBLP meyakini bahwa Perjuangan ini butuh proses, masih sangat panjang
hal-hal yang harus dilakukan secara bersama-sama, mulai dari melakukan
penstrukturan di pabrik sampai penstrukturan di tingkat nasional.
FBLP juga meyakini bahwa perjuangan haruslah multi sektor, yaitu
menggabungkan seluruh sektor rakyat dalam perjuangan, yaitu sektor buruh,
sektor tani, sektor mahasiswa, pemuda, perempuan, kaum miskin kota harus
bersatu untuk sama-sama berjuang.
Saat ini FBLP telah mempunyai 5 Basis dan beberapa kontak di pabrik-pabrik
yang lain, yang 99 % anggotanya adalah Perempuan. FBLP punya kehendak yang
sangat besar untuk memajukan kaum perempuan-perempuan ini.
Dari situ, kemudian dibentuklah FEDERASI FORUM BURUH LINTAS PABRIK, dengan
struktur kepengurusan sebagai berikut :
Ketua : Jumisih
Sekretaris : Dian Septi Trisnanti
Bendahara : Kurniati
Kabid. Perluasan : Wa Ampi
Teruslah Berproses untuk Melakukan Penyadaran Buruh, berproses dalam
pengorganisiran.
Hidup Buruh....!!!
Hidup Perempuan......!!!
halo gan,
BalasHapustetap semangat tinggi ya untuk jalani hari ini ! ditunggu kunjungannya :D